Breaking News
Minggu, 22 Juli 2018
Mini riset
Ketua majelis ta’lim : ustadz fatih almalawih
TTL : Tanjung Morawa, 11 februari 1986
SD : SD Negeri 1 Lubuk Pakam
SMP : MtsN tanjung Morawa
SMA : Pesantren Darul Arafah Medan
STRATA 1 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Jadwal Kajian : setiap malam sabtu ba’da maghrib dilaksakan sebulan sekali
C. Hasil wawancara
Dari hasil observasi melalui metode interview yang saya lakukan di mesjid dapat saya simpulkan bahwa pendidik di majelis ta’lim ini merupkan ustadz sekaligus merupakan seorang ulama sumatera utara dan tergabung di dalam kelompok hisbud tahrir indonesia, dimesjid tersebut ustadz memberikan sedikit ilmunya uaitu berupa kajian al quran sekaligus mentadaburinya, ustadz tersebut memberikan ilmunya secara ikhlas tanpa dibayar, ustadz tersebut sangat semangat sekali dalam memberikan ilmunya kepda di dalam acara majelis ta’lim ini, dia merupakan seorang ustadz yang sudah malang melintang menebar kan dakwahnya sekaligus menjadi aktivis dakwah dan serta memberih pengaruh terhadap acara acara kajian yang dihadirinya dan bisa menjadi tauladan yang baik bagi masyarakat tentunya.
• Didalam acara majelis ta’lim ini yng menghadirinya terdapat berbagai macam usia yang senantiasa rutin mengikuti kajian tersebut. Dari orang dewasa, remaja dan orang dewasa dengan tekun mendengarkan sang ustadz memberikan ilmunya dan menjelaskan al quran kepada jama’ah. Alat yang diGunakan pada majelis ta’lim ini adalah berupa alquran, buku-buku hadis dan beberapa kitab kuning. Metode yang digunakan ialah ceramah dan tanya jawab. Tujuan diadakannya kajian kajian di majelis ta’lim ini adalah untuk memperkuat keimanan seorang muslim dan agar lebih semangat lagi dalam beribadah kepada allah serta mrmperkuat ukhuwah islamiyah. Didalam majelis ini tidak menggunakan kurikulum dalam penyampaian materi pembahasan pembahasannya
D. Hasil penelitian
Jika dikaitkan dengan komponen komponen pendidikan yang ada dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.
a. Pendidik
Merupakan seorang ustad yang profesional dan merupakan ulam di sumatera utara, baik dan ramah dalam memberikan ilmunya di dalam majelis ta’lim tersebut
b. Peserta didik
Dimulai dari anak anak, remaja hingga orang dewsa baik laki-laki maupun perempuan, para remaja putra dan putri, ibu-ibu dan bapak-bapak mendominasi jumlah dalam kajian tersebut.
C. Alat
Read more ...
TTL : Tanjung Morawa, 11 februari 1986
SD : SD Negeri 1 Lubuk Pakam
SMP : MtsN tanjung Morawa
SMA : Pesantren Darul Arafah Medan
STRATA 1 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Jadwal Kajian : setiap malam sabtu ba’da maghrib dilaksakan sebulan sekali
C. Hasil wawancara
Dari hasil observasi melalui metode interview yang saya lakukan di mesjid dapat saya simpulkan bahwa pendidik di majelis ta’lim ini merupkan ustadz sekaligus merupakan seorang ulama sumatera utara dan tergabung di dalam kelompok hisbud tahrir indonesia, dimesjid tersebut ustadz memberikan sedikit ilmunya uaitu berupa kajian al quran sekaligus mentadaburinya, ustadz tersebut memberikan ilmunya secara ikhlas tanpa dibayar, ustadz tersebut sangat semangat sekali dalam memberikan ilmunya kepda di dalam acara majelis ta’lim ini, dia merupakan seorang ustadz yang sudah malang melintang menebar kan dakwahnya sekaligus menjadi aktivis dakwah dan serta memberih pengaruh terhadap acara acara kajian yang dihadirinya dan bisa menjadi tauladan yang baik bagi masyarakat tentunya.
• Didalam acara majelis ta’lim ini yng menghadirinya terdapat berbagai macam usia yang senantiasa rutin mengikuti kajian tersebut. Dari orang dewasa, remaja dan orang dewasa dengan tekun mendengarkan sang ustadz memberikan ilmunya dan menjelaskan al quran kepada jama’ah. Alat yang diGunakan pada majelis ta’lim ini adalah berupa alquran, buku-buku hadis dan beberapa kitab kuning. Metode yang digunakan ialah ceramah dan tanya jawab. Tujuan diadakannya kajian kajian di majelis ta’lim ini adalah untuk memperkuat keimanan seorang muslim dan agar lebih semangat lagi dalam beribadah kepada allah serta mrmperkuat ukhuwah islamiyah. Didalam majelis ini tidak menggunakan kurikulum dalam penyampaian materi pembahasan pembahasannya
D. Hasil penelitian
Jika dikaitkan dengan komponen komponen pendidikan yang ada dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.
a. Pendidik
Merupakan seorang ustad yang profesional dan merupakan ulam di sumatera utara, baik dan ramah dalam memberikan ilmunya di dalam majelis ta’lim tersebut
b. Peserta didik
Dimulai dari anak anak, remaja hingga orang dewsa baik laki-laki maupun perempuan, para remaja putra dan putri, ibu-ibu dan bapak-bapak mendominasi jumlah dalam kajian tersebut.
C. Alat
Rabu, 11 Juli 2018
tugas psikologi
MASALAH KESULITAN BELAJAR
DISUSUN
O
L
E
H
WAHYU ANDIKA
LUBIS
FAKULTAS
TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PAI
BIDANG STUDI
: PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
1. Pengertian
kesulitan belajar
Aktivitas belajar bagi setiap indivdu, tidak
selamanya berlangsung terkadang juga sangat sulit dalam menangkap pelajaran dan
dalam hal semangat terkadang semangat itu tinggi dan terkdang juga sulit untuk
mengadakan konsentrasi
Kesulitan belajar yang tidak selalu
disebabkan karena faktor gensi yang rendah (kelainan mental), akan tetapi dapat
juga disebabkan oleh faktor-faktor non intelegensi. Dengan demikian, IQ yang
tinggi belum tentu menjamin keberhasilan belajar.
2. Faktor-faktor
penyebab kesulitan belajar
Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi keulitan dalam
belajar dan dapat digolongkan kedalam dua hal yaitu :
1.
Faktor
interm (faktor dari dalam diri manusia itu sendiri) yang meliuti
a.
Faktor psiologi
b . Faktor
psikologi
2.
Faktor ek stern
(faktor dari luar manusia) meliputi :
a.
Faktor-faktor
non-sosial
b.
Faktor-faktor
sosial
Dalam kamus pendidikan, smith menambahkan
faktor metode mengajar dan belajar, masalah sosial dan emosional, intelektual
dan mental
3.
Faktor
intern
a.
Sebab yang
bersifat fisik:
1.
Karena sakit
2.
Karena
kurang sehat
3.
Karea cacat
tubuh
b.
Sebab-sebab
kesulitan belajar karena rohani:
1.
Inteligensi
2.
Bakat
3.
Minat
4.
Motivasi
5.
Kesehatan
mental
6.
Tipe-tipe
khusus seorang pelajar
3. Usaha mengatasi kesulitan belajar
Mengatasi
kesulitan belajar tidak dapat dipisahkan dari faktor-faktor kesulitan
belajar sebgaimana diuraikan diatas. Oleh karen itu mencari sumber penyebab
utama dan sumber-sumber penyebab penyerta lainnya, adalah menjadi mutlak adanya
dalam rangka mengatasi kesulitan belajar.
Secara
garis besar, langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam rangka mengatasi
kesulitan belajar dapat dilakukan melalui enam tahap yaitu :
1. Pengumpulan data
2.
Pengolahan
data
3.
Diaknosa
4.
Prognosa
5.
Treatment
6. Evaluasi
KUIS
PERBEDAAN
IQ, EQ, DAN SQ
A.
PENGERTIAN IQ
Kecerdasan intelektual(IQ) merupakan
kemampuan kita untuk mengolah dan berfikir kognitif. Kecerdasaran yang diukur
oleh angka-angka sejak kita dibangku sekolah hingga kuliah, adalah kecerdasan
intelektual. Kecerdasaran inilah merupakan kemampuan yang diolah pada otak
sebelah kiri kita.
CONTOH :
Seorang hacker termasuk salah satu orang yang memiliki iq tinggi, karena untuk menjadi seorang hacker harus di perlukan yang namanya iq yang tinggi dan logika yang tinggi,karena ubtuk menjadi seorang hacjer akan dihadapkan dengan anngka angka bahasa pemograman yabgvsanagat sukit dan juga harus mebgerti logika pemahaman dari angak angka bahasa komputer tersebut, sangat rumit dalam bahasa pemograman komputer, tidak semua orang mengerti maksud dari bahasa angka angka didalam komputer bahasa y
pemrograman adalah OR, AND, NOT, XOR, NAND, dll. Beberapa program tersusun atas komponen program IF..THEN…ELSE, FOR..TO..DO, WHILE , CASE..OF dan lain-lainnya. Logika ini kemudian akan dikolaborasikan dengan matematika untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai Benar (True) atau Salah (False) seperti (<, >, =, +, -, dll).
B. PENGERTIAN
EQ
Kecerdasan emosional(EQ) adalah kemampuan
kita untuk dapat mempengaruhi dan dapat diterima orang lain dengan baik.
Kecerdasan emosinal mencakup pengendalian diri, semangat, dan ketekunan. Serta
kemampuan memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustrasi.
CONTOH :
Ada seorang wanita yang sedang
mengalami emosi besar karena dicemoh oleh teman-temannya sendiri, tetapi dia
tidak bisa mengungkapkan kekesalanya terhadap teman-temannya itu. Sedangkan dia
sakit hati mendengar cemohanya, tetapi dia pendam sampai menimbulkan dendam.
Emosi yang dia pendam mengakibatkn kerugian bagi dirinya dan temanya.
C.
PENGERTIAN SQ
Kecerdasan spiritual(SQ) ini merupakan
kemampuan kita untuk berahlak mulia dan mengenal siapa diri dan tuhan kita.
Jadi SQ bukan hanya kemampuan menjalankan sholat atau membaca alquran semata,
tapi bagaimana semua ibadah yang laksanakan dapat dimaknai dan diaplikasikasn
dalam dalam kehidupan sehari-hari. Artinya bagaimana perilaku kita adalah
merupaka cerminan dan ibadah yang telah kita laksanakan.
CONTOH :
Tentang bagaimana orang tua
menanamkan kecerdsarn spiritual sedari kecil seperti hendaknya memerhatikan
anak dari segi muraqabah ALLAH SWT yakni dengan menjadikan anak merasa bahwa
ALLAH selamanya mendengar bisikan dan pembicaraanya. Landasan spiritual
merupakan landasan yang diperlukan untuk memfungsikan IQ, dan EQ, secara
efektif.
MULTIPLE INTELEGENSI
1. Musical
Sesuai
dengan namanya, iya memiliki ciri suka memainkan musik, lebih bisa belajar dengan
iringan musik, mudah mengingat suatu melodi lagu,dll.
2.
Kecerdasan linguistic
Biasanya memiliki ciri suka menulis, lelucon, suka
mengisi teka-teki silang, menikmati dengan cara mendegarkan, kreatif,dll.
3.
Matematika logis
Memiliki ciri ahli dalam permainan catur, mampu menjelaskan masalah
secara logis, suka merancang eksperiment,dll
4.
Kecerdasan
Visual-Spasial
Kecerdasan yang mencakup
berpikir dalam gambar, serta mampu untuk menyerap, mengubah dan menciptakan
kembali berbagai macam aspek visual.
Dengan memiliki ciri-ciri, Kepekaan tajam untuk
detail visual, keseimbangan, warna, garis, bentuk dan ruang, mudah
memperkirakan jarak dan ruang, membuat sketsa ide dengan jelas.
5. Kecerdasan Kinestetik-Jasmani
Kecerdasan menggunakan tubuh atau gerak tubuh
untuk mengekspresiakan gagasan dan perasaan. Orang yang yang memiliki
kecerdasan ini biasanya cepat menghafal atau meniru gerak tari yang dilihatnya,
dan tubuhnya lues dalam melakukan gerakan. Profesi yang cocok bagi mereka
seperti atlet, pengrajin, montir, menjahit, merakit model.
6. Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan untuk mengerti dan
peka terhadap perasaan, intensi, motivasi, watak dan temperamen orang lain.
Mereka cenderung memiliki kelebiah dalam gabungan antara perkembangan dan
pertumbuhan tingkat kematangan dua sisi (pribadi dan kemampuan
Mempunyai ciri : Menghadapi orang lain dengan penuh
perhatian, terbuka, menjalin kontak mata dengan baik, menunjukan empati pada
orang lain, mendorong orang lain menyampaikan kisahnya.
7. Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan pengetahuan akan
diri sendiri dan mampu bertidak secara adaptif berdasar pengenalan diri. Mereka
juga memiliki kemampuan memahami diri sendiri. Profesi yang tepat bagi mereka
adalah konselor dan teolog.
Ciri-ciri : Membedakan
berbagai macam emosi, mudah mengakses perasaan sendiri, menggunakan
pemahamannya untuk memperkaya dan membimbing hidupnya, mawas diri dan suka
meditasi, lebih suka kerja sendiri.
8. . Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan memahami dan
menikmati alam dan menggunakanya secara produktif dan mengembangkam pengetahuan
akan alam. Mereka juga memiliki kecerdasan melebihi orang lain dalam melatih
diri secara otodidak. Profesi yang tepat bagi yang memiliki kecerdasan ini di
antaranya petani, nelayan, pendaki, dan pemburu
Sabtu, 09 Juni 2018
Ana uhibbuka fillah
Salah satu perintah dalam Islam adalah menyatakan cinta karena Allah.
Namun tentu saja cinta bukan dinyatakan pada lawan jenis yang tidak halal
karena adanya godaan besar di balik itu.
Dari Habib bin ‘Ubaid, dari Miqdam ibnu Ma’dy Kariba –dan Habib
menjumpai Miqdam ibnu Ma’di Kariba-, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda,
إِذَا أَحَبَّ أَحَدُكُمْ
أَخَاهُ فَلْيُعْلِمْهُ أَنَّهُ أَحَبَّهُ
“Jika salah seorang di antara kalian mencintai saudaranya
hendaklah dia memberitahu saudaranya itu bahwa dia mencintainya.” (HR.
Bukhari dalam Adabul Mufrod no. 421/542, shahih kata Syaikh Al Albani)
Dari Mujahid
berkata,
لقيني رجل من أصحاب النبي
صلى الله عليه وسلم فأخذ بمنكبي من ورائي. قال: أما إني أحبّك. قال : أحبك الله
الذي أحببتني له. فقال : لولا أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: ” “إذا أحب
الرجل الرجل فليخبره أنه أحبه”. ما أخبرتك. قال: ثم أخذ يعرض علي الخطبة. قال: أما
إن عندنا جارية، أما إنها عوراء
“Ada salah seorang sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bertemu denganku lalu ia memegang pundakku dari belakang dan berkata,
أما إني أحبّك
“Sungguh saya
mencintaimu.”Dia lalu berkata,
أحبك الله الذي أحببتني له
“Semoga Allah yang
membuatmu mencintaiku turut mencintaimu.”
Dia berkata, “Kalau sekiranya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam tidak bersabda, “Jika seorang pria mencintai saudaranya hendaklah
dia memberi tahu bahwa dia mencintainya“, maka tentulah ucapanku tadi tidak
kuberitahukan kepadamu.” Dia lalu
menyodorkan sebuah lamaran kepadaku sambil berkata,
“Kami memiliki seorang budak perempuan dia buta
sebelah matanya (silakan engkau mengambilnya).”
(HR. Bukhari dalam Adabul Mufrod 422/543. Syaikh Al Albani
mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih).
Inilah ajaran Islam yang mengajarkan untuk saling mencintai.
Ketika kita mencintai saudara kita karena Allah, maka ungkapkanlah cinta
tersebut dengan mengatakan, “Inni uhibbuk” atau “Inni uhibbuk fillah”. Lalu
ketika saudaranya mendengar, maka balaslah dengan mengucapkan “ahabbakallahu
alladzi ahbabtani lahu” (Semoga Allah yang membuatmu mencintaiku turut
mencintaimu). Dan ini menunjukkan hendaknya cinta dan benci pada orang lain
dibangun karena Allah, bukan karena maksud dunia semata.
Ibnu ‘Abbas berkata,
من أحب في الله، وأبغض في
الله، ووالى في الله، وعادى في الله، فإنما تنال ولاية الله بذلك، ولن يجد عبد طعم
الإيمان وإن كثرت صلاته وصومه حتى يكون كذلك. وقد صارت عامة مؤاخاة الناس على أمر
الدنيا، وذلك لا يجدي على أهله شيئا.
“Siapa yang mencintai dan benci karena Allah, berteman dan
memusuhi karena Allah, sesungguhnya pertolongan Allah itu diperoleh dengan
demikian itu. Seorang hamba tidak adakn bisa merasakan kenikmatan iman walaupun
banyak melakukan shalat dan puasa sampai dirinya berbuat demikian itu. Sungguh,
kebanyakan persahabatan seseorang itu hanya dilandaskan karena kepentingan
dunia. Persahabat seperti itu tidaklah bermanfaat bagi mereka.” (Diriwayatkan
oleh Ibnu Jarir disebutkan dalam Kitab Tauhid Syaikh Muhammad At Tamimi)
Al Hasan Al Bashri
berkata,
إنَّ أحبَّ عبادِ الله إلى
الله الذين يُحببون الله إلى عباده ويُحببون عباد الله إلى الله ، ويسعون في الأرض
بالنصيحة
“Sesungguhnya hamba yang dicintai di sisi Allah adalah yang
mencintai Allah lewat hamba-Nya dan mencintai hamba Allah karena Allah. Di muka
bumi, ia pun memberi nasehat pada orang lain.” (Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam,
1: 224).
Semoga kita bisa saling mencintai karena Allah dan mendapatkan
pertolongan-Nya.
—Disusun selesai ‘Ashar, di Pesantren Darush Sholihin, 6 Rabi’uts Tsani 1435
Langganan:
Postingan (Atom)